January 04, 2010

wasted...wash my brain



Waktu itu hujan di kamarku, dan saya mulai membuat tulisan-tulisan yang akan saya ketik di sebuah warnet tentang sebuah pameran multimedia yang baru saja terjadi di suatu sudut kota Jogja, kota yang penuh dengan kultur yang bercampur baur dibawah balutan seni dan alam. Pameran itu bertajuk 'Wasted', sebuah pameran yang membuat decak kagum atas instalasi yang mungkin di Indonesia jarang dibuat, dan permainan musik klasik saat pembukaan yang bergema hingga relung hati.

Pameran oleh Tomoko Mukaiyama ini sangat asik dan menimbulkan pengalam baru, baik itu spiritual maupun fisik. Dimana ketika saya ditawari menjadi asisten display bersama rekan saya Adit, saya menemukan hal-hal yang sangat baru buat saya ketahui. Dari cara bekerja orang luar dan perbedaan bahasa yang menyulitkan kita untuk berkomunikasi dengan lawan jenis bangsa negara. Beberapa suku bangsa terlibat dalam proyek ini, Belanda, Jepang dan Indonesia, semua menyatu dalam balutan seni. Sungguh indah seni itu.

Berbagai bahasa visual digunakan guna memudahkan komunikasi, apalagi saat menjelaskan menu makanan di sebuah warung makan...uh..sangat merepotkan...bahasa inggrisnya salak dan kolang-kaling yang tak tahu itu apa, gila. Tapi itu semua menjadi hal yang keren bagi ilmu kultural saya dan Adit.

Banyak hal yang belum saya lihat di dunia ini, pengalaman masih hanya secuil serpihan roti bakar yang baru saja habis dimakan, pengalaman yang bukan hanya lewat media saja. Hmm, saya sangat berterima kasih kepada teman-teman di "wasted' yang sangat mudah berbaur dengan kita dan bekerja sama dengan sempurna. Sehingga saya dapat secuil lagi roti bakar untuk saya makan dan saya simpan buat otak saya.

Sungguh demi pohon yang bergoyang, wasted sangat mencuci otak saya, dan membuka pandangan saya kepada dunia seni. Khususnya seni rupa, dimana rupa dan wajah orang itu berbeda-beda. Kerajinan orang luar yang gigih dan kecerdasan mereka yang bisa membuat instalasi yang menurut saya tidak bisa dilakukan sembari nonton sinema. Tapi saya bangga menjadi orang Indonesia, karena dengan banyak kultur yang kita serap, kita lebih banyak tahu dan referensi. Karena saat karaoke dengan mereka tim Indonesia yang menang..hehehe

Kepada Kei, Maru, Annelot, Mr. Pronk, Marieke, Pak Terra, Mbak Mella dan spesial buat Tomoko...terima kasih atas pengalaman yang kalian berikan pada kami..dan semoga pengalaman yang kami berikan cukup memberi kalian senyuman untuk Indonesia-ku...

Thanks..
Orbit Net, 4:08 AM

Dheta Ehtmaerd

0 reacties:

Post a Comment